BI Cirebon Bantu UMKM Kembangkan Produk Kopi Gunung Ciremai

BI Cirebon Bantu UMKM Kembangkan Produk Kopi Gunung Ciremai

Langkah konkret pengembangan produk kopi Gunung Ciremai juga ditunjukkan melalui partisipasi UMKM binaan dalam ajang World of Coffee Jakarta 2025

MAJALAH EKONOMI – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon, Jawa Barat, membantu pengembangan produk kopi khas Gunung Ciremai melalui pendampingan terhadap dua pelaku UMKM binaannya agar mampu menembus pasar ekspor pada 2026.

Kepala KPw BI Cirebon Jajang Hermawan dalam keterangannya di Cirebon, Senin, mengatakan kedua UMKM tersebut berada di bawah naungan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Buana Ciremai, yang menghimpun petani dan pelaku usaha kopi dari wilayah Kuningan maupun Majalengka.

Ia menyebutkan produk kopi mereka telah mengantongi sertifikasi Indikasi Geografis (IG), serta memiliki cita rasa khas pegunungan Ciremai serta Cakrabuana.

Jajang menjelaskan selama lebih dari dua tahun, BI Cirebon memberikan pendampingan menyeluruh kepada pelaku UMKM tersebut, mulai dari praktik budi daya, pengolahan pascapanen, peningkatan mutu, pengemasan produk, hingga fasilitasi promosi dan sertifikasi IG.

Melalui pendampingan tersebut, pihaknya ingin memastikan produk kopi Gunung Ciremai memiliki nilai tambah dan daya saing tinggi di pasar global.

“Bukan hanya unggul secara lokal, tapi juga siap ekspor dari sisi kualitas, kuantitas, dan tata kelola,” katanya.

Menurut dia, langkah konkret pengembangan produk kopi Gunung Ciremai juga ditunjukkan melalui partisipasi UMKM binaan dalam ajang World of Coffee Jakarta 2025.

Dalam kegiatan tersebut, kata dia, dua pelaku usaha kopi dari MPIG Buana Ciremai berhasil menarik minat lebih dari 20 calon pembeli luar negeri.

“Kehadiran mereka di ajang internasional itu jadi bukti bahwa kopi Gunung Ciremai punya daya saing. Ini menjadi awal yang penting menuju ekspor,” ujarnya.

BI mencatat, komoditas kopi dari lereng Gunung Ciremai memiliki potensi transaksi ekspor tahunan sebesar Rp5-8 miliar jika dikembangkan secara konsisten.

Untuk itu, dia menekankan penguatan kapasitas UMKM di sektor kopi terus menjadi fokus BI Cirebon dalam menciptakan ekosistem ekspor yang berkelanjutan.

Jajang menambahkan, kesuksesan dua UMKM kopi tersebut diharapkan menjadi pemicu bagi pelaku usaha kecil lainnya untuk mengembangkan produk lokal unggulan.

“Ketika satu berhasil ekspor, yang lain akan terdorong. Itu yang ingin kami bangun,” ucap dia.