Dunia  

Setelah Pager dan Walkie Talkie Meledak di Lebanon, Selanjutnya Apa Lagi?

Tiga Calon Rektor UI Periode 2024-2029 Bakal Adu Gagasan dalam Debat Publik

Setelah pager dan walkie talkie, muncul kecurigaan beberapa merk smartphone juga telah ditanam peledak.

LEBANON – Perusahaan pembuat walkie talkie asal Jepang, Icom Inc 6820.T, buka suara perihal insiden meledaknya perangkat komunikasi buatan mereka di markas Hizbullah, Beirut, Lebanon, Rabu (18/9).

Walkie talkie yang meledak itu digunakan oleh para anggota Hizbullah. Insiden ini berlangsung tak lama setelah ledakan ribuan pager yang menggegerkan negara tersebut.

Melansir Reuters, foto-foto yang beredar usai insiden ledakan tersebut menunjukkan logo ICOM yang merupakan perusahaan asal Jepang.

“Sebelumnya, media di seluruh dunia melaporkan bahwa perangkat radio dua arah berlogo Icom telah meledak di Lebanon,” demikian pernyataan perusahaan dalam laman resminya, dikutip Kamis (19/9).

“Kami sedang menyelidiki fakta-fakta seputar masalah ini. Kami akan merilis informasi terbaru saat informasi tersebut tersedia di situs web kami,” lanjut perusahaan.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan korban tewas akibat ledakan perangkat elektronik seperti walkie talkie bertambah menjadi 20 orang pada Rabu (18/9).

Dari laporan Al Jazeera, serangan baru tersebut meledakkan perangkat komunikasi lainnya termasuk telepon pintar, laptop, dan walkie-talkie, melukai sedikitnya 450 orang.

Dalam ledakan ribuan alat komunikasi pager pada Selasa (17/9), terdapat 12 orang tewas di sejumlah wilayah Lebanon. Sementara 3.500 orang lainnya terluka.

Perangkat pager yang meledak tersebut digunakan oleh kelompok milisi Lebanon Hizbullah, tetapi juga warga sipil, untuk berkomunikasi tanpa intersepsi.

Hizbullah menuding Israel menjadi dalang ledakan ribuan perangkat komunikasi tersebut. Mereka bersumpah akan membalas tindakan Israel tersebut.

Kelompok milisi Palestina, Hamas hingga Iran juga mengecam aksi peledakan perangkat elektronik ini dan menuding Israel bertanggung jawab.

Israel diduga sengaja menanam alat peledak di pager buatan Taiwan yang diimpor ke Lebanon untuk Hizbullah.

Israel hingga kini belum mengeluarkan pernyataan soal ledakan tersebut. Namun, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memuji pasukannya selepas rentetan ledakan di Lebanon.

“IDF membawa prestasi luar biasa, bersama dengan Shin Bet, bersama dengan Mossad, semua badan dan semua kerangka kerja dan hasilnya adalah hasil yang sangat mengesankan,” kata Gallant saat berkunjung ke pangkalan Angkatan Udara Ramat-David di Israel utara, Rabu (18/9), dikutip dari CNN.

Ledakan pager di Lebanon juga terjadi usai Israel memperluas tujuan perang di perbatasan dua negara itu.

Setelah pager dan walkie talkie, muncul kecurigaan beberapa merk smartphone juga telah ditanam peledak.