Pernah Ditutup 7 Kali, TPS Liar di Limo Kembali Ditutup

DEPOK – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok telah resmi menutup Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar yang berada di Kecamatan Limo.

Berdasarkan data DLHK, 23 truk sampah diketahui membuang sampah di lokasi tersebut. Setelah dilakukan penyelidikan, 18 truk diantaranya berasal dari luar Depok, sementara hanya lima truk yang membawa sampah dari warga Depok.

“Alhamdulillah, TPA liar di Limo sudah kami tutup. Ada lima armada yang kami izinkan untuk membuang sampah langsung ke TPA resmi (TPA Cipayung). Sedangkan untuk sampah dari luar Depok, kami suruh kembali,” kata Kepala DLHK Kota Depok Abdul Rahman, kepada awak media, Senin (09/09/24).

Ia menegaskan, DLHK akan terus melakukan pengawasan ketat terhadap truk sampah yang berasal dari luar wilayah Depok guna mencegah mereka membuang sampah di kota tersebut.

Dalam rangka mengurangi beban sampah yang masuk ke TPA Cipayung, Abdul Rahman mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam memilah dan mengelola sampah dari sumbernya, khususnya di tingkat rumah tangga.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi sampah langsung dari sumbernya. Mulai dari rumah, bapak, ibu, kakak, adik, ncang, ncing, enyak, babe bisa membantu dengan membuat biopori organik,” tuturnya.

“Kami sudah membuat standar pembuatan biopori ini. Harapannya, setiap rumah memiliki biopori organik untuk mengurangi sampah, terutama sisa makanan,” jelasnya.

Dengan langkah ini, DLHK berharap volume sampah yang masuk ke TPA dapat dikurangi secara signifikan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

Abdul Rahman jmengatakan, pihaknya sudah menutup Tempat Pembuangan Sementara (TPS) liar di Limo sebanyak tujuh kali.

“Kita sudah melakukan penindakan, ada tujuh kali kita pernah melakukan penutupan ya tetapi ada pelanggaran. Jadi ditutup, (lalu) ada pelanggaran,” ucap Abdul.

Namun, usai ditutup, aktivitas di TPS liar itu kembali lagi.

“Kami sudah melakukan penindakan yaitu dengan penutupan. Nah, kemudian ini dilanggar lagi, dengan dalih bermacam-macam dari warga,” tutur Abdul. Menurut Abdul, 19 dari 23 truk yang masuk ke TPS liar itu mengangkut sampah dari luar Depok.