Banyak Usaha Kafe yang Bangkrut, Kenali Penyebabnya!

DEPOKPOS – Beberapa tahun terakhir, pertumbuhan kafe di Indonesia sangat pesat, hal ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat kota yang semakin memilih menghabiskan waktu di Kafe. Peluang besar dalam mendirikan bisnis inilah yang menjadi motivasi bagi para pebisnis untuk mendirikan sebuah kafe baru.

Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (APKRINDO) mengungkapkan bahwa jumlah kafe di Indonesia selalu meningkat hingga 20% setiap tahunnya. Sayangnya, pertumbuhan tersebut tidak diiringi dengan kesiapan pasar yang memadai, sehingga banyak kafe baru yang tidak bertahan lama karena persaingan yang ketat dan tantangan ekonomi.

Munculnya kafe-kafe baru dengan konsep dan menu berbeda membuat persaingan semakin ketat. Konsumen mempunyai banyak pilihan, sehingga kafe lama yang tidak mengikuti tren dan perubahan selera konsumen pada akhirnya harus gulung tikar. Selain itu, persaingan harga juga menjadi faktor penting. Banyak kafe baru yang menawarkan harga lebih murah untuk menarik konsumen, sehingga memaksa kafe lama menurunkan harga dan akhirnya menjadi tidak menguntungkan.

Perubahan gaya hidup konsumen juga berdampak pada bangkrutnya kafe. Konsumen kini lebih memilih kafe yang menawarkan pengalaman unik dan berbeda, seperti konsep Instagrammable, menu kreatif, atau suasana nyaman. Konsumen mulai meninggalkan kafe lama yang masih mempertahankan konsep dan menu tradisional. Selain itu, meningkatnya kesadaran akan kesehatan membuat konsumen lebih memilih kafe yang menawarkan menu sehat dan organik yang tinggi kalori dan lemak.

Manajemen yang buruk juga merupakan salah satu penyebab utama kebangkrutan. Banyak pemilik kafe yang tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk menjalankan bisnis kafe, mulai dari pemilihan lokasi yang kurang strategis hingga pengelolaan keuangan yang tidak profesional. Kurangnya inovasi menu dan konsep kafe juga menjadi faktor penting yang berdampak pada kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan.

Untuk menghindari kegagalan yang tidak diinginkan, sebaiknya pemilik kafe melakukan langkah-langkah strategis, antara lain:

1. Lakukan riset pasar sebelum membuka kafe

Hal ini adalah langkah penting untuk memastikan konsep dan menu sesuai dengan selera konsumen dan meminimalkan risiko kegagalan. Riset pasar yang menyeluruh akan membantu pebisnis memahami preferensi target pasar, menganalisis persaingan, dan mengidentifikasi konsep unik dan menu yang cocok untuk menarik pelanggan. Dengan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, Anda dapat menciptakan pengalaman yang memuaskan dan membangun loyalitas pelanggan yang kuat.

2. Kelola keuangan Anda secara profesional

Proyeksi arus kas yang akurat akan membantu Anda memprediksi aliran uang masuk dan keluar. Anggaran yang realistis akan membantu Anda mengalokasikan dana secara efisien untuk berbagai kebutuhan, seperti pembelian bahan baku, biaya operasional, dan gaji karyawan. Dengan mengelola keuangan secara profesional, Anda dapat menghindari masalah keuangan yang dapat mengancam kelangsungan bisnis kafe Anda.

3. Menerapkan inovasi terus-menerus

Menerapkan inovasi adalah kunci untuk menjaga kafe Anda tetap menarik dan relevan di mata pelanggan, serta untuk membangun loyalitas dan membedakan diri dari persaingan. Inovasi tidak hanya berarti menciptakan sesuatu yang baru, tetapi juga berarti terus meningkatkan dan menyempurnakan apa yang sudah ada.

4. Mengelola sumber daya manusia dengan baik

Mengelola sumber daya manusia termasuk pelatihan karyawan dan pengembangan keterampilan, adalah investasi penting untuk membangun tim yang solid dan berdedikasi dalam bisnis kafe Anda. Karyawan yang terlatih dengan baik dan memiliki keterampilan yang sesuai akan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan, meningkatkan efisiensi operasional, dan berkontribusi pada kesuksesan bisnis Anda.

5. Gunakan teknologi digital

Teknologi digital mampu meningkatkan operasional dan menjangkau khalayak yang lebih luas melalui pemasaran online. Teknologi digital dapat membantu Anda mengotomatiskan proses, meningkatkan efisiensi, dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan. Misalnya, Anda dapat menggunakan sistem POS (Point of Sale) untuk mengelola pesanan, inventaris, dan pembayaran dengan lebih efisien, atau menawarkan layanan pemesanan online melalui aplikasi seluler atau web untuk memudahkan pelanggan memesan dan membayar.

6. Memperkuat manajemen risiko, terutama dalam situasi sulit

Pandemi telah mengajarkan kita bahwa ketidakpastian bisa datang kapan saja, dan bisnis yang tangguh adalah bisnis yang siap menghadapi tantangan. Mulailah dengan mengidentifikasi potensi risiko yang dapat mengancam bisnis Anda, baik dari internal maupun eksternal. Setelah mengidentifikasi risiko, evaluasi tingkat keparahan dan probabilitas terjadinya setiap risiko. Prioritaskan risiko yang memiliki dampak paling besar dan kemungkinan terjadi paling tinggi.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan kafe di Indonesia dapat bertahan dan bersaing dalam industri yang semakin kompetitif, sehingga tidak hanya menjaga keberlangsungan industri kafe Indonesia, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan, memperluas jangkauan pasar, serta menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat menarik lebih banyak pelanggan dan memperkuat posisi mereka di pasar global.

Muhammad Fatih Farasidiq Haenesa