Indeks

Audiensi HLN PUI dengan Staf Khusus Wakil Menteri Luar Negeri, Bangun Kolaborasi Strategis terkait Isu Palestina

Diskusi juga menyoroti perubahan paradigma kebijakan luar negeri AS, dari fokus pada Global War on Terrorism (GWOT) menjadi rivalitas dengan China

DEPOKPOS – Bidang Hubungan Luar Negeri DPP Persatuan Ummat Islam (PUI) melakukan audiensi dengan Bidang Hubungan Luar Negeri DPN Partai Gelora Indonesia pada Jumat (01/08/2025). Pertemuan ini membahas dinamika geopolitik global, termasuk pergeseran kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Donald Trump serta isu kemanusiaan seperti konflik Palestina.

Dr. Adhe Nuansa Wibisono, Ketua Bidang HLN DPP PUI, menyambut baik usulan kolaborasi strategis dari Henwira Halim, Ketua Bidang HLN DPN Partai Gelora yang juga Staf Khusus Wakil Menteri Luar Negeri RI. “Kerjasama antara partai politik dan ormas sangat dibutuhkan untuk mengangkat isu-isu kemanusiaan, khususnya isu Gaza Palestina,” tegas Adhe dalam diskusi tersebut. Henwira Halim menambahkan bahwa kesadaran generasi muda Barat terhadap isu Palestina semakin menguat berkat peran media sosial, yang mematahkan monopoli narasi pro-Israel.

Diskusi juga menyoroti perubahan paradigma kebijakan luar negeri AS, dari fokus pada Global War on Terrorism (GWOT) menjadi rivalitas dengan China. “Banyak ahli Rusia di AS tersingkir dalam dua dekade terakhir, menunjukkan dinamika internal yang kompleks,” ungkap Wibisono. Sementara itu, Henwira, yang pernah menjadi Political Staff di Kedubes AS di Jakarta, memberikan perspektif mendalam tentang bagaimana pendekatan America First mempengaruhi strategi Washington di kawasan.

Isu Palestina menjadi sorotan utama dalam pertemuan ini. Henwira menekankan bahwa masyarakat Barat kini memandang Israel melalui lensa apartheid dan holocaust, istilah yang sensitif namun relevan dengan kondisi di Gaza. “Ini adalah momentum untuk memperkuat diplomasi kemanusiaan,” ujarnya. Wibisono sepakat, menegaskan bahwa PUI akan konsisten mengawal isu Palestina melalui kampanye penggalangan dana dan edukasi publik.

Pertemuan ini juga mengkritik ketidaksetaraan dalam kebijakan luar negeri negara-negara besar. “Peradaban Barat memang lebih egaliter, tetapi sektoralisme di tubuh foreign policy AS sering menghambat koherensi kebijakan,” jelas Henwira. Sementara itu, China dinilai masih memiliki insecurity dalam politik luar negerinya, meski berambisi menjadi kekuatan adidaya pengganti AS.

“Dukungan tanpa syarat AS terhadap Israel tidak hanya mengakibatkan penderitaan rakyat Palestina sebagai collateral damage, tetapi juga mengikis nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia yang selama ini diagung-agungkan oleh peradaban Barat. Kebijakan ini pada akhirnya akan merugikan kredibilitas AS sendiri di mata dunia,” ungkap Henwira.

Kolaborasi antara PUI dan Partai Gelora diharapkan dapat memperkuat suara Indonesia di forum internasional, khususnya dalam mendorong solusi berkeadilan untuk Palestina. “Kami akan menggalang semua stakeholder untuk kampanye masif mengatasi bencana kelaparan di Gaza,” tegas Wibisono. Henwira menambahkan, kesadaran publik yang terus dijaga akan menjadi kunci tekanan global terhadap rezim Israel.

Pertemuan ditutup dengan penukaran cinderamata sebagai simbol komitmen kedua belah pihak untuk memperdalam kerjasama. Kedua organisasi sepakat bahwa isu Palestina bukan hanya masalah regional, tetapi ujian bagi nilai-nilai kemanusiaan universal yang harus dijawab bersama.

Exit mobile version